Kamis, 07 Juli 2011

KATA-KATA YANG MENYESATKAN ORANG

 
Titian sungai yang berada didaerah Selatan Tiongkok, dibuat tembok untuk mencegah orang yang melintas tidak terjatuh, di sepanjang tembok di titian tersebut juga dibuat atap supaya orang dapat berteduh jika hujan. Ada seorang yang bernama Chiu Ertian, dia menceritakan sebuah cerita yang sangat mengagetkan.
Pada suatu malam hujuan deras, ia melewati titian lalu berteduh hujan disana, tidak berapa lama kemudian dia melihat pemandangan tak biasa, matanya terbuka melihat dimensi lain,
kejadian di depan pintu neraka, melihat seorang pejabat neraka di tangannya memegang sebuah buku dokumen catatan setiap detail kesalahan manusia selama hidup, yang egois, merugikan orang lain demi kepentingan sendiri, mengambil yang bukan hak-nya, berbohong, menipu dll.
Kemudian terdengar suara lolongan tahanan tersebut sedang menangis, penjaga neraka itu membentak, "Kenapa menangis?, sekarang kalian menjadi ketakutan! Kenapa sewaktu hidup kalian berbuat jahat?" Tawanan tersebut menjawab "Guru saya sering mengajari saya, orang yang percaya kepada Tuhan, semua perbuatan baik dan buruk akan mendapat balasan, semua itu adalah tidak benar, bahkan dikatakannya Tuhan tidak ada, setelah mendengar ajarannya lama-kelaman saya mempercayainya, oleh sebab saya selalu melakukan perbuatan jahat, menipu orang, menindas orang, pokoknya melakukan semua perbuatan yang merugikan orang lain demi keuntungan pribadi, karena menurut guru saya setelah mati tidak ada balasan walaupun engkau berbuat jahat atau baik, tidak ada hukum karma, tidak ada kehidupan setelah mati, jadi tidak ada yang perlu ditakuti lagi, tetapi begitu saya meninggal saya segera masuk ke neraka, raja neraka benar-benar ada, saya telah dibohongi guru saya, oleh sebab itu saya merasa sangat menyesal dan sedih sehingga tanpa sadar saya menangis."
Setelah mendengar keluhan tawanan ini, salah seorang tahanan juga dengan menangis berkata, "Sungguh kasihan, engkau dibohongi oleh seorang guru, sedangkan saya dibohongi oleh seorang dukun. Dukun ini mengajari saya, "orang yang berbuat jahat, setelah membakar dupa dan berdoa, bersujud mohon ampun dan berpuasa, maka semua perbuatan dosa tersebut akan dihapuskan oleh Tuhan, walaupun meninggal dan masuk ke neraka, dapat menyuruh pemuka agama membacakan doa, maka segara dosa akan terhapus dan diterima di sisi Tuhan, setelah mendengarkan perkataannya, saya berpikir kenapa tidak cepat mencari uang yang banyak menghalalkan segala cara, semasa hidup menyisihkan sedikit uang untuk uang dupa dan berderma, setelah meninggal menyuruh orang rumah membacakan doa, maka raja neraka sekalipun tidak dapat menghukum saya. Tidak tidak disangka setelah mati dan masuk neraka, raja neraka hanya melihat orang tersebut semasa hidupnya seberapa besar perbuatan jahat dan baiknya, dan melihat besar kecilnya keegoisan seseorang orang itu untuk menentukan hukumannya, bukan melihat berapa besar hartanya. Walaupun semasa hidup saya selalu berderma tetapi semua itu saya lakukan hanya demi kepentingan diri saya sendiri. Setelah masuk neraka ternyata saya dihukum, disiksa semua hukuman itu tidak satupun terlewatkan, jika saya tidak dibohongi dukun tersebut, bagaimana sewaktu hidup saya berani berbuat dosa? Setelah berkata demikian, menangis dengan pilu, tahanan yang lain mendengar pengalamannya juga ikut menangis.
Chiu Ertian setelah mendengar perkataan mereka, mengerti bahwa mereka semua adalah orang yang sudah mati, mereka sudah akan menerima hukuman yang setimpal, menyesal sudah tidak berguna lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar