Minggu, 17 Juli 2011

ETIKA MEMBERIKAN KARTU NAMA

 

Anda tak pernah tahu akan ada peluang hebat di depan mata. Dan, kartu nama adalah kesan yang terus tertinggal setelah Anda berpisah dari teman, keluarga, atau kenalan baru Anda. Apa yang tertera pada kartu nama tersebut menggambarkan siapa Anda, termasuk penampilan fisik Anda.
Kartu nama dapat menunjukkan gaya pribadi, keluwesan, dan kualitas Anda. Oleh karena itu, hindari menyodorkan kartu nama yang sudah lusuh kepada orang lain. Desainnya tak perlu mewah dan diberi pewangi seperti katalog dari Tiffany. Cukup pastikan kartu nama masih bersih, tidak terlipat atau robek.
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan menyangkut kartu nama dan cara mendistribusikannya. Berikut saran dari Jules Hirst, speaker dan penulis buku Power of Civility:
1. Hindari memberikan kartu nama yang sudah basi. Misalnya, memberikan alamat, nomor telepon, atau alamat e-mail, yang sudah tak berlaku. Mencoret-coret informasi pada kartu nama dan mengoreksinya dengan tulisan tangan tentu tak akan terlihat rapi. Bila memang sudah kedaluarsa, buat saja yang baru.
2. Kartu nama juga tidak hanya akan menjadi representasi perusahaan, tetapi juga diri Anda. Ketika Anda bertemu dengan lebih satu orang dari perusahaan yang sama, jangan berpesan, "Ini kartu nama saya buat kamu berdua, ya." Anda juga bisa memberikan dua atau tiga kartu nama untuk satu orang, tapi hanya bila diminta. Menitipkan kartu nama pada orang yang baru Anda kenal memberi kesan Anda meminta bantuannya untuk "mengiklankan" diri Anda.
3. Ketika baru menerima kartu nama dari kenalan Anda, jangan tergesa-gesa menyelipkannya ke dalam dompet atau saku baju Anda. Tindakan seperti ini dianggap tidak menghargai lawan bicara, seolah Anda ingin segera mengusirnya pergi. Luangkan waktu untuk membaca nama dan jabatannya, atau alamat kantornya. Dari situ Anda bisa mendapat ide untuk menggali informasi lebih lanjut bukan? Selain itu juga menunjukkan bahwa Anda perhatian dengan dirinya.
4. Setelah selesai ngobrol, silakan mengantungi kartu nama tersebut. Dalam dunia bisnis, kadang kala kita tidak disarankan untuk meminta kartu nama dari orang yang jabatannya lebih tinggi daripada Anda. Tunggulah hingga orang itu sendiri yang menawarkannya pada Anda. Jika Anda banyak berhubungan dengan orang asing, membuat kartu nama dengan bahasa asing dari negara tersebut juga baik. Anda bisa membuat kartu dengan dua sisi, yang satu bahasa Inggris, yang lain bahasa asing lain. Anda tak akan menyangka, tindakan sederhana seperti itu bisa memengaruhi prospek bisnis Anda, lho!
[Veronica Lim, Bogor]

1 komentar: