Sabtu, 25 Februari 2012

Perusahaan kami tidak membutuhkan karyawan yang pongah dan tidak sopan.

Seorang profesor suatu universitas mengajak mahasiswa2nya mengunjungi perusahaan terkenal, dan menerka akan bertemu dengan pemilik perusaan itu dengan harapan bisa diterima di perusahaan tersebut.

Hal ini adalah sebuah kesempatan yang sangat bagus bagi mahasiswa yang akan lulus, karena jika bisa mendapatkan perhatian dari pemilik perusahaan, salah-salah bisa direkrut oleh perusahaan itu!

Semua mahasiswa telah menyatakan kesiapannya dan mempersiapkan data-data terlengkap, perkenalan diri sendiri yang paling menarik. Mereka semua siap mempromosikan dirinya sebaik mungkin.

Pemilik perusahaan masih belum hadir, para mahasiswa duduk dengan perasaan was-was tidak tenang di ruang pertemuan, mereka semua menundukkan kepala asyik mempelajari data yang mereka bawa.

Mendadak datang seorang ibu tengah baya, masuk ke ruangan dengan tangan membawa teko teh, dia menuangkan teh ke dalam cangkir setiap mahasiswa, sambil berkata: "Selamat menikmati tehnya!"

Selesai menuangkan minuman, ibu itu keluar dari ruangan, hampir semua orang dalam ruangan itu tidak ada yang memperhatikan keberadaan ibu itu.

Selanjutnya, pemilik perusahaan juga masuk ke dalam ruangan pertemuan. Para mahasiswa berdiri dan memberi salam hormat kepada pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan menyuruh semua orang untuk duduk kembali di tempat, dan dia berkata: "Kata orang, kalian semua mahasiswa sangat berharap bisa bekerja di perusahaan kami, maka dari itu hari ini kalian sudah mempersiapkan untuk memperkenalkan diri betulkah begitu?"

Semua siswa yang hadir mengangguk-anggukkan kepala.
Tak disangka, pemilik perusahaan itu mengayunkan tangan dan berkata: "Saya kira untuk acara memperkenalkan diri kalian itu tidak diperlukan lagi!" Semua yang hadir tercengang untuk sesaat, kemudian pemilik perusahaan itu menunjuk kepada salah seorang siswa dan berkata: "Hanya Anda, kami menyambut kehadiran Anda untuk bekerja di perusahaan ini."

Semua siswa yang hadir jadi gempar, karena siswa yang ditunjuk pemilik perusahaan itu, tidak terlalu pandai juga tidak terlalu menonjol prestasinya.

Pemilik perusahaan melanjutkan berkata: "Baru saja, saya ada di kantor saya yang berada di sebelah ruangan, dari kamera perekam saya melihat semuanya. Ketika ada orang yang masuk ke dalam ruangan untuk menuangkan teh, hanya dia yang mengangkat kepala dan mengatakan "terima kasih" kepada orang yang menuangkan teh itu!" Seketika itu, para siswa semuanya menjadi tercengang.
"Mungkin kalian merasa, dia hanya seorang ibu tengah baya yang bekerja serabutan, tidak ada yang perlu disombongkan. Tetapi, perusahaan kami tidak membutuhkan karyawan yang pongah dan tidak sopan."

Selanjutnya, pemilik perusahaan itu mengeluarkan kata-kata yang lebih mengejutkan orang: "Ibu tengah baya yang tadi, sebenarnya adalah ibu saya. Karena dia tidak betah menganggur dirumah, dia datang ke perusahaan saya untuk membantu. Jadi siapakah yang mau mempekerjakan seorang karyawan yang tidak menghormati ibu pemilik perusahaan?".
[Jasisca Wang / Jambi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar