Senin, 19 September 2022

Sekilas tentang santo Andreas Kim Taegon dan agama Kristen di Korea Selatan.

_"Ini adalah waktu terakhir dari hidupku, dengarkan aku baik-baik: bila aku pernah berkomunikasi dengan orang asing, maka hal ini terjadi untuk agama dan Tuhan-ku. Adalah untuk-Nya aku ini mati. Kehidupan abadiku baru mulai. Jadilah orang Kristiani bila engkau berharap untuk bahagia setelah meninggal dunia, karena Tuhan memiliki hukuman abadi bagi mereka yang menolak untuk mengenal-Nya,"_ kata imam katolik *Andreas Kim Taegon* (김대건 안드레아) saat bersama beberapa ribu umat Kristiani yang dihukum mati/ pancung di  masa Dinasti Joseon pada tanggal 16 September 1846.

*Andreas Kim Taegon* lahir 21 Agustus 1821, di keluarga terpandang masyarakat Korea _(yangban),_ orang tua *Andreas Kim Taegon* berubah agama memeluk Katolik dan ayahnya kemudian dihukum mati karena menjadi Kristiani - suatu tindakan terlarang di Korea pada abad ke-18. *Andreas Kim Taegon* belajar di sebuah seminari di Makau dan ditahbiskan menjadi seorang imam di Shanghai setelah enam tahun. *Andreas Kim Taegon* kemudian kembali ke Korea untuk berkhotbah dan menyebarkan Injil. Dan pada tahun 1836, Korea menerima kedatangan para misionaris yang ditahbiskan _(yakni para anggota Komunitas Misi Luar Negeri Paris - Paris Foreign Mission Society),_ di mana para misionaris ini mendapati bahwa banyak orang Korea telah memeluk agama Katolik. Namun perkembangan agama katolik ditindas keras _(Umat Katolik harus secara tertutup mempraktikkan iman mereka)_ dan banyak umat Kristiani yang disiksa atau dibunuh diantaranya *Andreas Kim Taegon* dalam usia 25 tahun, ia disiksa dan dihukum pancung. Namun darah para martir ini telah menyuburkan pertumbuhan iman dan agama kristen & katolik di Korea. _(Kristen & kàtolik menjadi agama terbesar di Korea Selatan sebesar 27,6%. Menurut data 2022, penganut agama di Korea Selatan: Tidak beragama (56.1%) ; Protestan (19.7%) ; Budha (15.5%) ; Katolik Roma (7.9%).)._

Tanggal 6 Mei 1984, Paus Yohanes Paulus II mengkanonisasi *Andreas Kim Taegon* bersama dengan 102 orang martir Korea lainnya, termasuk diantaranya Paulus Chong Hasang. Hari raya penghormatan kepada mereka adalah tanggal 20 September.
#


Tidak ada komentar:

Posting Komentar