Minggu, 04 September 2022

2209052. Santa Teresa dari Kalkuta melayani dengan setulus hatinya, sehingga orang sekaratpun tersenyum menjelang wafatnya.

_Sakit mau sembuh  *Berusaha*_
Si sakit sembuh karena berusaha
_Si sakit terus mengikuti perkataanNya_
Setelah mendatangiNya dan menemuiNya


Alkisah, ada suster katolik yang mau melayani orang sakit yang hampir meninggal di Kalkuta. Kebaikan dan ketulusan *bunda Teresa dari Kalkuta* menggerakkan iman banyak orang untuk belajar agama Katolik dan berusaha menjadi katolik yang baik.

 *Suster Teresa* datang ke Kalkuta untuk melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat. Awalnya kegiatannya sempat dicurigai namun akhirnya banyak orang membantunya, puluhan orang bergabung dengan *Suster Teresa* sehingga didirikan *Misionaris Cinta Kasih* (bahasa Inggris: _*Missionaries of Charity; M.C.*_) di Kalkuta, India, pada tahun 1950 (yang selanjutnya berkembang di negara lain)

 *Bunda Teresa,* seorang biarawati Katolik dan misionaris India berdarah Albania yang lahir 26 Agustus 1910 di Üsküb (pada masa Dinasti Utsmaniyah, atau Skopje pada masa Yugoslavia dan Makedonia Utara). *Bunda Teresa dari Kalkuta* yang hidup selama 87 tahun (meninggal di Kalkuta, India, 5 September 1997) dan berkewarganegaraan India itu mendapat berbagai penghargaan dunia yang dananya langsung disalurkan untuk biaya melayani mereka yang sakit dan sekarat di Kalkuta.

Saya merasakan kebaikannya berbuah/ dihargai, setelah kematiannya, *Bunda Teresa dari Kalkuta* mendapat gelar *"Beata"* (blessed dalam bahasa Inggris) oleh Paus Yohanes Paulus II pada 19 Oktober 2003. Dan _Maria Teresa Bojaxhiu_ atau *Bunda Teresa* (nama lahir Anjezë Gonxhe Bojaxhiu), dihormati sebagai *Santa Teresa dari Kalkuta* oleh Gereja Katolik setelah dikanonisasi Paus Fransiskus pada 4 September 2016. 

Bagaimana mungkin kejahatan di dunia
_Mendapatkan kasih seorang santa_
Melayani dengan setulus hatinya
_Si sekaratpun tersenyum menjelang wafatnya_
#
Santa Teresa dari Kalkuta melayani dengan setulus hatinya, sehingga orang sekaratpun tersenyum menjelang wafatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar