Senin, 10 Oktober 2022

2210112. Cara berpikir terbuka, Keberanian dan Kesucian Paus Yohanes XXIII.

Alkisah, Paus Yohanes XXIII / Angelo Giuseppe Roncalli (Italia, 25 November 1881 - 3 Juni 1963). Kepala Gereja Katolik dan penguasa Negara Kota Vatikan dari 28 Oktober 1958 sampai kematiannya 3 Juni 1963. 

Angelo Giuseppe Roncalli ditahbiskan menjadi imam pada 10 Agustus 1904, berkarya di berbagai gereja hingga pada 12 Januari 1953 Paus Pius XII mengangkat Roncalli menjadi kardinal sebagai Kardinal-Imam Santa Prisca (& Patriark Venesia, di tahun 1952).

Roncalli terpilih sebagai Paus (Yohanes XXIII) pada 28 Oktober 1958 pada usia 76 setelah 11 kali pemungutan suara. Pada Natal 1958, Paus Yohanes XXIII   melanjutkan praktik kepausan dengan melakukan kunjungan ke komunitas di dalam Keuskupan resmi Romamengunjungi orang sakit, orang miskin, dan tahanan. 

Paus Yohanes XXIII mengejutkan banyak orang ketika menginisiasi Konsili Vatikan Kedua, sebuah konsili yang bersejarah (11 Oktober 1962 –1965). Hasil konsili Vatikan II, banyak praktik Gereja klasik diubah dengan penekanan baru pada ekumenisme dan liturgi baru, melarang penggunaan alat kontrasepsi (mengganggu kehendak Tuhan untuk melahirkan),  pasangan yang sudah menikah tidak boleh bercerai, melindungi Gereja dari skandal, memerintahkan kerahasiaan  masalah imam yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak. 

Menjelang akhir tahun 1962, Paus Yohanes XXIII telah melaksanakan sebagian besar pekerjaan yang membuatnya dikenal. Paus Yohanes XXIII (seperti saudara perempuannya), didiagnosis menderita kanker perut, yang merupakan diagnosis akhir untuk saat itu. Walaupun sakit, Paus Yohanes XXIII menawarkan diri untuk merundingkan perdamaian antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, pada saat puncak Perang Dingin. Tawaran itu, ditolak. Namun berita itu, membuat Yohanes XXIII sebagai Paus pertama yang diberi penghargaan sebagai Man of the Year versi Majalah Time 1962. Pada tanggal 3 Juni 1963, Paus Yohanes XXIII meninggal di tempat tidurnya pada usia 81 tahun. Pada Desember 1963, Presiden Amerika Serikat, Johnson menganugerahi Paus Yohanes XXIII dengan  Presidential Medal of Freedom (Anumerta).

Pada 3 September 2000, Paus Yohanes Paulus II membeatifikasi Paus Yohanes XXIII, karena keajaiban tubuhnya yang ditemukan dalam keadaan tidak rusak, sebuah fenomena kesucian. Tubuhnya dipajang untuk penghormatan umat beriman. Paus Fransiskus menyetujui Yohanes XXIII untuk kanonisasi pada 3 Juni 2013, pada peringatan 50 tahun kematiannya.

Paus Yohanes XXIII dikanonisasi pada 27 April 2014 bersama Paus Yohanes Paulus II (penggantinya) dalam upacara bersejarah yang akan dipimpin oleh Paus Emeritus Benediktus dan Paus Fransiskus. (Upacara bersejarah dua paus yang masih hidup, memimpin misa bersama).

#

Cara berpikir terbuka, Keberanian dan Kesucian Paus Yohanes XXIII.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar