Kamis, 14 Januari 2021

2101142. Perkataanku membawa Kesulitan bagi Penolongku. Manusia Mapan.

_*Perkataanku membawa Kesulitan bagi Penolongku*_


Kegembiraan seorang kusta yang disembuhkan Yesus dengan memberitakan kesembuhannya ternyata menimbulkan kesulitan bagi Yesus untuk masuk dan tinggal di dalam kota dengan normal. _(Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.)_ 

Pernah mendengar berita mudah menyebar ? Apalagi bila berita itu menghebohkan ? Bukankah yang tersering berita mudah menyebar bila berita itu menghebohkan & mengandung sensitif/ rahasia/ sejenisnya ? Bila berita itu tidak benar, namanya Hoax. Nama lainnya bisa jadi adalah fitnah. 


Seorang Gadis diketahui orang bamyak bahwa dia hamil padahal belum bersuami. Maka ramai orang membincangkan masalah ini. Saat ditanya, sang Gadis mengatakan, _"Bapaknya janin ini sang Pertapa yang rumahnya di pinggir hutan di luar kota itu."_

Segera berita ini menyebar dan sang pertapa diminta merawat sang bayi sebagai tanggung jawabnya. Rakyat sudah terpengaruh dengan perkataan kepala desa, bapak sang gadis, sehingga mereka langsung percaya berita ini.

Bayi itu dengan penuh kasih dirawat sang Pertapa dengan segala daya. Sumber bantuan yang biasa diterimanya, telah berhenti sejak ada info sang Pertapa menghamili gadis tapi tidak mau menikahinya. 

Lima tahun berlalu, balita itu sudah pintar bercerita dengan bijaksana seperti sang Pertapa. Walau makan sederhana dari kebun yang dirawat sang pertapa, balita itu tumbuh dengan sehat dan kuat.

Suatu ketika, penduduk kembali diramaikan saat sang Gadis menikah dengan seorang Pemuda. Dan mereka mengakui bahwa sang balita itu adalah anak mereka.

"_Kami masih muda, masih bersekolah, kami takut karena kehamilan sang Gadis akibat pergaulan kami yang salah._" Kata sang Pemuda.

Apalagi saat kekasih saya, sang Pemuda kembali ke kota dan tidak memberi kabar walau tahu saya hamil anaknya. Saya panik sehingga tanpa sadar saya mengucapkan bahwa bapaknya janin adalah sang Pertapa yang baik itu."_ Kata sang Gadis dengan terbata2 sambil menangis penuh penyesalan.

Dan mereka berniat meminta balita itu kepada sang Pertapa agar boleh dikembalikan kepada orangtua kandungnya.

Sang Pertapa tanpa banyak bicara, mempersilahkan sang Balita yang penurut itu dibawa oleh pak Kepala Desa dan orang tua kandungnyaKepala Desa, orang tua kandungnya dan penduduk desa yang hadir sambil menangis, berlutut dan memberi hormat kepada kebaikannya dan kebijaksanaannya serta kemauannya yang tulus untuk merawat bayi yang bukan anak/ anggota keluarga dekatnya/ bukan siapa2nya.

_"Pak Pertapa, mengapa diam saja, saat dituduh ? Kenapa mau saja menerima bayi sang gadis untuk dirawat ? Maafkan juga kami yang suka menyebarkan berita yang tidak benar ini sehingga pak Pertapa dihina, dimusuhi, dipersulit hidupnya oleh banyak penduduk desa dan dianggap munafik, berbuat kejahatan, kehinaan dan hal negatif lainnya selama 5 tahun lebih ini?"_ Berbagai pertanyaan dari kepala desa, sang gadis dan penduduk desa itu kepada sang Pertapa yang tetap tersenyum dengan tenang.

_"Saya kenal sang Gadis, puteri kepala desa. Saya tahu pasti dia mempunyai kesulitan sendiri saat pacarnya sang pemuda, anak kota yang pergi meninggalkan sang gadis yang sedang hamil. Saya menerima bayi ini karena ini pasti ada rencana indah yang Allah siapkan untuk saya, orangtuanya dan dirinya sendiri. Saya melatih kesabaran dan kebaikan lainnya saat penduduk desa menghakimi saya selama 5 tahun ini," kata sang Pertapa dengan lembut.

Merekapun yang ada disana, menundukkan kepalanya, mata berkaca2 dan menepuk2 dadanya, tanda penyesalan mereka yang mendalam, yang telah membuat kesulitan yang besar kepada sang Pertapa dengan menyebarkan fitnah, makian dan hal negatif lainnya.
#


*Manusia Mapan*

Pernahkah anda melihat atau mengenal seseorang ,yang tetap sabar dan tenang saat mendapat musibah dan sama tenangnya saat mendapat keberuntungan?

Tetap terkendali dan sabar saat diejek dan dicaci dan juga bersikap kalem dan lembut  saat disanjung.

Tetap santun dan rendah hati saat mendapat kekuasaan ataupun menjadi bawahan, bersedia makan di restoran mewah dan tidak menolak makan di tenda-2 pinggir jalan.

Tidak jumawa saat naik mobil mewah dan tidak minder saat naik bajaj atau bus umum.

Tidak rakus dan tidak menimbun saat diberi kesempatan kaya dan tidak mengeluh saat jatuh miskin. 

Menggunakan sandang-pangan dan peralatan utk dimanfaatkan fungsinya, bukan untuk dipamerkan.

Mata mereka sudah tidak silau dan tidak tergoda dgn indahnya bungkus atau pernak pernik asesoris. 

*_MEREKA SUDAH LEBIH MEMILIH ESENSI._*

Memilih teman tanpa membedakan status sosial, gelar atau posisi. 

Orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang sudah _*SELESAI DENGAN DIRINYA SENDIRI*_

Kakinya menapak bumi dan menjalani realitas, tetapi 
jiwanya sudah berada di 'atas sana'. Ego atau ke 'aku' annya sudah ditaklukkan.

Buat mereka kehidupan di atas bumi sekedar _peran-2 fana_ dari Sang Sutradara Agung yang mereka jalani.
Dia akan terus memancar- kan perubahan dengan karya-2 nyatanya, kenali diri, bangun potensi dan lejitkan prestasi.

*Benarkah ada org yg demikian?*

_CARILAH !! DAN JADIKAN MEREKA SAUDARA ATAU SAHABAT !_

Dan pada akhirnya jadikanlah diri kita sendiri untuk menjadi pribadi seperti itu...

Salam Kasih. ☘️🌹
MUTIARA PAGI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar