Jumat, 15 Desember 2017

GIVE MORE, EXPECT LESS. HINAAN MEMBUAT RENDAH DIRI. IQ ATAU _ATTITUDE_ YANG SEGALANYA? .

GIVE MORE, EXPECT LESS

Seorang pria diminta mengecat sebuah perahu.
Ia pun mengecat perahu tsb dgn warna yg sesuai dgn pesanan pemiliknya.

Saat mengecat,
ia menemukan sebuah lubang kecil di lambung perahu dan menambalnya diam².

Begitu selesai mengecat,
ia terima upahnya dan pergi.

Tak lama berselang,
pemilik perahu menemui lg pria tsb dan memberinya cek yg nilainya sungguh fantastis.

Si tukang cat terkejut & berkata:
"Anda sudah membayar upah saya, Tuan"

"Tp ini bukan upah untuk  mengecat. Ini krn Anda sudah menambal satu lubang di lambung perahuku".

"Ah! Itu kan cuma hal kecil ...
Anda tidak perlu memberi saya uang sebanyak ini untuk pekerjaan sekecil itu".

"Mgkn anda tdk mengerti,
biar saya jelaskan.
Saat saya minta anda mengecat kapal itu,
saya lupa memberi tahu ttg lubang tsb.
Ketika cat perahu sudah kering, anak² saya langsung pergi mancing dgn naik perahu itu.

Mereka tdk tahu ttg lubang itu, sementara saya tdk berada di rmh saat mrk pergi.
Ketika saya pulang dan menyadari mrk tlh membawa perahu itu pergi, saya jadi sangat khawatir krn saya tahu kalau perahu itu bocor.

Alangkah leganya saya ketika melihat mereka semua pulang dgn selamat.
Lalu saya mendapati bahwa Anda telah menambal lambung kapal yg bocor itu.
Anda telah menyelamatkan anak² saya!
Yg sdh Anda lakukan bukan hal kecil krn ITU telah menyelamatkan nyawa orang lain.
Sesungguhnya saya tdk punya cukup uang untuk membayar kebaikan-mu itu...!!!"


Moral of the story:
Teruslah menolong,
meringankan beban org lain dan perbaikilah setiap "lubang" yg anda temukan.
Anda tdk akan pernah tahu kapan bantuan anda bermanfaat ....


Karena sesungguhnya kita tidak akan pernah tau kapan perbuatan BAIK  kita berbuah...,
tapi PASTI AKAN BERBUAH...

"As we work to create light for others, we naturally light our own way."
― Mary Anne Radmacher


"Saat kita berusaha menciptakan cahaya bagi orang lain,
kita tentu saja menerangi jalan kita sendiri."


Selamat Berkarya menjadi Berkat bagi sesama,
Tuhan memberkati

#


Kencan Dengan Tuhan
Sabtu, 16 Desember 2017


HINAAN MEMBUAT RENDAH DIRI

Bacaan: Amsal 11:12  "Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri."

Renungan:
  Banyak spesies jamur di seluruh dunia yang memiliki bentuk dan warna yang sangat unik dan berbeda satu sama lain. Dari semua bentuk jenis jamur yang ada, jamur otak termasuk salah satu jamur dengan bentuk yang jelek. Tetapi siapa menyangka, justru lewat jamur berbentuk jelek inilah dapat diperoleh makanan yang lezat. 


  Sama seperti jamur, manusia pun memiliki beragam bentuk wajah, tubuh serta warna kulit yang berbeda-beda. Orang pun lalu sering menilai sesamanya sebagai orang yang cantik, tampan, biasa saja atau malah dianggap jelek. Beberapa orang senang menghina sesamanya yang dianggap berwajah dan berbadan jelek atau memiliki cacat tubuh. 


  Jika ada orang-orang yang senang menghina kita dan akhirnya membuat kita malu serta tidak percaya diri, mulai sekarang jangan lagi bersedih dan merasa kecewa. Ingatlah waktu Tuhan menciptakan bumi serta isinya, setiap kali Ia menyelesaikan sebuah ciptaan, Ia mengatakan bahwa semuanya itu baik. Hal itu termasuk juga manusia. Tuhan menjadikan kita serupa gambaranNya dan dikatakan baik adanya. 


  Jangan lagi merasa rendah diri, abaikan semua kata-kata negatif yang orang keluarkan untuk menyerang kita. Kita begitu indah dan baik adanya di mata Tuhan. 


Di dalam Amsal 11:12 dikatakan bahwa orang yang suka menghina sesamanya bukanlah orang yang berakal budi dan di Amsal 14:21 dikatakan bahwa siapa yang suka menghina sesamanya, orang itu telah berbuat dosa. 


Jadi untuk apa kita merasa rendah diri dan malu pada diri sendiri? Orang yang menghina kita yang seharusnya malu karena mereka dianggap bodoh dan berdosa di mata Tuhan. Ingatlah bahwa kita indah di mata Tuhan. Tuhan memberkati.

Doa:
Yesus tanamkan dalam pikiranku bahwa aku indah dan berharga di mataMu. Biar orang lain menilai negatif tentang kondisi fisikku, kini aku tahu bahwa aku adalah anak kesayanganMu. Amin.

#


BUKAN IQ YANG SEGALANYA, TETAPI _ATTITUDE_ LAH YANG SEGALANYA*


Kisah seorang WNA kuliah di Prancis.

Dia perhatikan bahwa _*sistem transportasi di sana menggunakan sistem otomatis, artinya anda beli tiket sesuai dengan tujuan melalui mesin.*_

Setiap perhentian kendaraan umum pakai cara _*"self-service" dan jarang sekali diperiksa petugas.*_ Bahkan pemeriksa insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada.

_*Akhirnya lama kelamaan dia temukan kelemahan sistem ini, dan dengan kelihaiannya dia bisa naik transportasi umum tanpa harus beli tiket dan dia perhitungkan kemungkinan tertangkap petugas karena tidak beli tiket sangat kecil.*_

_*Sejak itu, dia selalu naik kendaraan umum dengan tidak membayar tiket. Dia bahkan merasa bangga atas kepintarannya tersebut.*_

Dia berpendapat dalam hati karena dia anggap dirinya adalah murid miskin, dan kalo bisa irit ya irit. _*Namun, dia tidak sadar dia sedang melakukan kesalahan fatal yang akan mempengaruhi karirnya kelak.*_

Empat tahun berlalu, dan dia tamat dari fakultas yang ternama dengan angka yang sangat bagus. Hal ini membuat dirinya penuh percaya diri. Lalu dia mulai mengajukan aplikasi kerja di beberapa perusahan ternama di Paris, dengan pengharapan besar untuk diterima. Pada mulanya, semua perusahan ini menyambut dia dengan hangat. Tapi berapa hari kemudian, semuanya menolaknya dengan berbagai alasan.

Hal ini terus terjadi berulang kali sampai membuat dia merasa tidak terima dan sangat marah. Bahkan dia mulai menganggap perusahan-perusahan ini rasis, karena tidak mau menerima warga negara asing. 


_*Akhirnya, karena penasaran dia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja untuk bertemu dengan managernya. Dia ingin tahu alasan apa perusahan-perusahaan tersebut menolaknya. Ternyata, penjelasan yg didapat diluar perkiraannya...*_

Berikut adalah dialog mereka...

_*Manager :*_ Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan anda. Pada saat anda mengajukan aplikasi pekerjaan di perusahan, kami sangat terkesan dengan nilai akademis dan pencapaian anda. Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, anda sebenarnya adalah golongan pekerja yang kami cari-cari.

_*Wanita :*_ Kalau begitu, kenapa perusahan-perusahaan tersebut tidak menerima saya bekerja?

_*Manager :*_  Jadi begini, setelah kami memeriksa di database, kami menemukan data bahwa nona pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik kendaraan umum.

_*Wanita :*_  (Kaget) Ya saya mengakuinya, tapi apakah karena perkara kecil tersebut perusahan menolak saya?

_*Manager :*_ Perkara kecil ?!? Kami tidak anggap ini perkara kecil, nona.
Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini. Saat itu petugas percaya dengan penjelasan bahwa anda masih belum mengerti sistem transportasi umum disini. Kesalahan tersebut diampuni. Namun anda tertangkap 2x lagi setelah itu
.

_*Wanita :*_ Ohh waktu itu karena tidak ada uang kecil saja.

_*Manager :*_ Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda. Jangan anggap kami bodoh ! Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap.

_*Wanita :*_ Well, tapi itu bukan kesalahan mematikan bukan? Kenapa harus begitu serius? Lain kali saya berubah kan masih bisa?

_*Manager :*_ Saya tidak anggap demikian, nona!. Perbuatan anda membuktikan dua hal:

_*1. Anda tidak mau mengikuti peraturan yg ada*_

_*Anda pintar mencari kelemahan dalam peraturan dan memanfaatkan untuk diri sendiri.*_

_*2. Anda tidak bisa dipercaya!!*_

_*Nona, banyak pekerjaan di perusahan kami bergantung pada kepercayaan. Jika anda diberikan tanggungjawab atas penjualan di sebuah wilayah, maka anda akan diberikan kuasa yg besar. Karena efisiensi biaya, kami tidak akan memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu. Perusahan kami mirip dengan sistem transportasi di negeri ini. Oleh sebab itu, kami tidak bisa menerima anda, nona. Dan saya berani katakan, di negara kami bahkan seluruh Eropa, tidak ada perusahan yg mau menggunakan jasa anda.*_

Pada saat itu, wanita ini seperti tertampar dan terbangun dari mimpinya dan merasa sangat menyesal. Perkataan manager yang terakhir membuat hatinya bergetar.

_*# MORAL OF THE STORY #.*_

Sahabat hebatku,

_*Dalam kehidupan sosial, Moral dan etika seseorang bisa menutupi kekurangan IQ atau kepintaran. Tetapi IQ atau kepintaran bagaimanapun tingginya tidak akan bisa menolong etika yang buruk....*_

_*Attitude atau suatu sikap mental menjadi dasar utama keberhasilan kita, oleh sebab itu jangan dianggap remeh. Attitude diibaratkan seperti berkendara dengan ban kempes, dimanapun kita berada, baik di lingkungan sosial maupun di lingkungan pekerjaan, attitude seseorang akan dengan mudah dirasakan oleh sesama dan orang2 disekeliling kita akan memberikan reaksi yg sama terhadap attitude kita.*_

_*Jagalah selalu attitude kita dimanapun karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan kita di dalam semua bidang sosial maupun pekerjaan.*_

#



GIVE MORE, EXPECT LESS.  HINAAN MEMBUAT RENDAH DIRI.  IQ ATAU _ATTITUDE_  YANG SEGALANYA?  .  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar