Senin, 28 November 2011

Wanita Kaya n Gelandangan

Seorang wanita kaya sedang menyusuri trotoar ketika ditegur oleh perempuan gelandangan yang lusuh dan kumal. Gelandangan itu minta beberapa ribu rupiah untuk makan.

Wanita itu mengambil dompetnya, mengeluarkan uang seratus ribu rupiah dan bertanya, "Jika kamu kuberi uang ini, apakah kamu lebih memilih untuk membeli sekotak cokelat daripada makanan?"

"Tidak, Nyonya, aku berhenti makan cokelat sejak beberapa tahun lalu," jawab gelandangan itu.

"Apakah kamu akan menghabiskannya untuk berbelanja?" wanita itu bertanya lagi.

"Tidak, Nyonya, aku tidak mau membuang waktu untuk berbelanja," jawab gelandangan itu. "Aku memakai seluruh waktuku untuk bertahan hidup."

"Apakah kamu akan menggunakannya untuk pergi ke salon?" wanita itu bertanya sekali lagi.

"Anda sudah gila?" jawab gelandangan itu. "Aku tidak pernah merapikan rambutku selama dua puluh tahun."

Wanita itu berkata, "Oke. Aku tidak akan memberimu uang ini. Sebaliknya, aku akan mengajakmu makan malam di restoran dengan suamiku."

Gelandangan itu terkejut. "Tidakkah nanti suami Anda akan memarahi Anda? Lihat saja, aku kotor dan mungkin berbau sangat busuk."

Wanita itu berkata, "Tidak masalah. Suamiku perlu melihatmu agar dia tahu apa jadinya seorang wanita jika tidak diberi uang untuk belanja, perawatan rambut, dan membeli cokelat."

(Andreas)

[Mudah2an suami wanita kaya tidak berkata, "bukankah selayaknya kamu bersyukur setiap hari karena sudah kuangkat dari kemungkinan nasibmu jadi gelandangan? Jadi mulai hari ini layani aku dengan benar2 baik, kalau engkau tidak menghendaki jadi gelandangan."]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar