Minggu, 07 Januari 2018

Tip of the week 7 Jan 2018. KI: CALON MANAJER .

Tip of the week 7 Jan 2018. 

* KI: CALON MANAJER

#


Tip of the week 7 Jan 2018 :

** ANAK yang tidak dididik, tidak akan jadi Orang...
   TANAMAN yang tidak diurus, tidak akan mendapatkan Hasilnya
. (Pepatah Tiongkok Kuno).

** "Bahagia itu bukan mendapatkan segalanya yang kita inginkan,
Tapi bagaimana kita bisa mensyukuri apa yg kita miliki
Bahagia itu tidak butuh alasan
Karena bahagia itu pilihan".


** BERGAULAH dengan orang yang tepat. Berhubunganlah dengan orang yang berorientasi sukses, berada di sekitar orang sukses.
Terbanglah bersama rajawali. Anda tidak bisa terbang bersama rajawali, jika masih bergaul sama kalkun.
(Anthony Robbins).


** "Jika Anda melakukan apa yang selalu Anda lakukan, Anda akan mendapatkan apa yang selalu Anda dapatkan."  (Anthony Robbins).

** Untuk memberikan pelayanan nyata, Anda harus menambahkan sesuatu yang tidak bisa dibeli atau diukur dengan uang".(Visvesvaraya).

** Kita tidak perlu menjadi serupa seperti orang lain. Kita bisa menjadi diri kita sendiri yang berorientasi dan fokus pada kekuatan yang kita miliki. Kita unique, kita berbeda tapi kita saling melengkapi. Semua berharga. (Dr. Brian Weiss).

** SAHABAT-sahabat yg paling kita cintai terkadang menyebabkan kita mengalami kegagalan yang paling buruk. (Les & Leslie Parrot).

** GENDANG tidak akan bersuara bila tidak dipukul...
   PEKERJAAN yg tidak dikerjakan tidak akan selesai...
   ORANG yang tidak mau belajar, tidak akan ada kepintaran.

(Pepatah Tiongkok Kuno).

** BILA kuatir lebih dekat denganmu
  MAKA kemenangan akan menjauhimu.

(Pepatah Tiongkok Kuno).

** JANGAN menganggap remeh, kesalahan sekecil apapun.
   JANGAN merasa puas dengan ilmu yang sudah kita miliki.
(Pepatah Tiongkok Kuno).

Selamat sore!!!
Selamat hari Minggu dan bersiap-siap mulai bekerja besok pagi.🙏👍�💪

#


KISAH INSPIRATIF "
( Biarkan anak-anak ikut membaca )
CALON MANAJER


Seorang pemuda melamar lowongan posisi manajer di sebuah perusahaan besar.

Dia lulus wawancara awal.
Sekarang akan bertemu dengan seorang direktur untuk wawancara akhir.

Dari CV-nya sang direktur mengetahui bahwa prestasi akademis pemuda itu sangat baik.

Dia bertanya, "Apakah Anda mendapat beasiswa di sekolah ...?"
Pemuda itu menjawab, "NO".

"Siapa yang membayar biaya sekolah ...?"
"Orangtua," jawabnya.

"Di mana mereka bekerja ......?"

"Mereka bekerja sebagai tukang cuci pakaian."

Direktur meminta pemuda itu untuk menunjukkan tangannya.
Pemuda itu menunjukkan kedua tangannya yang halus dan sempurna.

"Pernahkah Anda membantu orangtua Anda mencuci pakaian?"

"Tidak pernah.
Orangtua saya selalu ingin saya belajar dan membaca buku lebih banyak.
Selain itu, orangtua saya bisa mencuci pakaian lebih cepat dari saya."

Direktur mengatakan,
"Saya punya permintaan.
Ketika Anda pulang hari ini,
pergi dan bersihkan tangan orangtua Anda.
Temui saya besok pagi."


Pemuda itu merasa sedih.
Ketika ia kembali ke rumah,
ia meminta orangtuanya membiarkan dia membersihkan tangan ortu-nya.
Orangtuanya merasa aneh.
Senang..., terharu... tapi dengan perasaan campur aduk,
Mereka menunjukkan tangannya kepada sang anak.

Pemuda itu membersihkan tangan orru-nya perlahan-lahan.
Airmatanya menitik perlahan saat ia melakukan itu.
Ini adalah pertama kalinya ia melihat ......
Tangan orangtuanya begitu kusut, dan....
begitu banyak lecet di tangannya.

Beberapa luka lecet itu membuat ortu-nya
mengeluh sakit saat ia menyentuhnya,

Ini adalah pertama kalinya pemuda itu menyadari
bahwa sepasang tangan yang mencuci pakaian setiap hari inilah
yang  memungkinkan dia untuk membayar biaya
sekolah.

Lecet2 di tangan adalah harga yang harus dibayar orang tuanya
untuk pendidikan, kegiatan sekolah dan masa depannya.

Setelah membersihkan tangan orangtuanya,
pemuda ìtu diam-diam mencuci semua pakaian yang masih tersisa.
Malam itu, orangtua dan anak berbincang untuk waktu yang sangat lama.


Keesokan paginya, pemuda itu pergi ke kantor direktur.
Direktur melihat mata pemuda itu, ia bertanya:
" Apa yang telah Anda lakukan di rumah Anda kemarin ....?"

Pemuda itu menjawab,
"Saya membersihkan tangan orangtua saya,
juga mencuci semua pakaian yang tersisa sampai selesai."

" Pelajaran apa yg Anda peroleh..? "

"Saya sekarang tahu apa artinya cinta dan pengorbanan orang tua saya.
Tanpa orangtua saya, saya tidak akan menjadi diri saya hari ini ".....

Dengan membantu orangtua saya,
saya baru menyadari betapa sulit mencapai tujuan kalau dilakukan sendiri.
Saya menghargai pentingnya saling membantu dalam keluarga."

Direktur mengatakan,
"Inilah yang saya cari pada diri seorang manajer.
Saya ingin merekrut orang yang dapat menghargai bantuan orang lain.
Orang yang tahu penderitaan orang lain untuk menyelesaikan sesuatu,
Orang yang tidak menempatkan uang sebagai satu-satunya tujuan hidup."


"Anda diterima kerja."

Wahai para orang tua.....
Seorang anak, yang terlalu dilindungi,
dimanjakan apa pun yang ia mau,
akan mengembangkan "mentalitas hak" dan
akan selalu mengutamakan dirinya sendiri.

Dia akan mengabaikan upaya orangtuanya.

Jika kita menjadi orangtua yang terlalu melindungi,
bukan berarti mencintai anak-anak dengan cara yg benar.
Bukankah malah menghancurkan mereka...?

Boleh membiarkan anak tinggal di sebuah rumah besar,
makan makanan yang baik, belajar piano, menonton TV layar lebar.

Tapi ketika Anda membersihkan rumah,
ajak mereka juga melakukannya.

Setelah makan,
biarkan anak2 mencuci piring dan mangkuk sendiri.

Bukan karena tidak punya uang untuk menyewa pembantu,
tetapi karena ingin mencintai anak2 dengan cara yang benar.
Agar mereka mengerti, kendati orangtua mampu.
Suatu hari kita akan menjadi tua dan tak berdaya.
Betapa bahagia mempunyai anak yang mengerti.

Didik dan bimbinglah anak Anda
agar belajar bagaimana menghargai jerih payah orang tua,
juga orang orang lain dalam mencapai tujuan.
Semoga bermanfaat,👍

Tidak ada komentar:

Posting Komentar