Jumat, 19 Januari 2018

The journey is so short. Sekilas Kisah Joni Eareckson Tada, penulis Kristen penyandang disabilitas. "Jangan pernah menyerah." 

MORNING SPIRIT.

* The  journey is so short.

* Sekilas Kisah Joni Eareckson Tada, penulis Kristen penyandang disabilitas. "Jangan pernah menyerah." 

#


A young lady sat in a bus. At the next stop a loud and grumpy old lady came and sat by her. She squeezed into the seat and bumped her with her numerous bags.

The person sitting on the other side of the young lady got upset, asked her why she did not speak up and say something.

The young lady responded with a smile:

"It is not necessary to be rude or argue over something so insignificant, the journey together is so short. I get off at the next stop."

This response deserves to be written in golden letters:
⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜
*"It is not necessary to argue over something so insignificant, our journey together is so short"*
⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜⚜

If each one of us realized that our time here is so short; that to darken it with quarrels, futile arguments, not forgiving others, discontentment and a fault finding attitude would be a waste of time and energy.

Did someone break your heart? *Be calm, the journey is so short.*

Did someone provoke or intimidate you? *Be calm, forgive; the journey is so short.*

Did someone betray, bully, cheat or humiliate you? *Be calm, forgive; the journey is so short.*

Whatever troubles anyone brings us, let us remember that *our journey together is so short.*

No one knows the duration of this journey. No one knows when their stop will come. *Our journey together is so short.*

Let us cherish friends and family. Let us be respectful, kind and forgiving to each other. Let us be filled with gratitude and gladness.

If I have ever hurt you, I ask for your forgiveness. If you have ever hurt me, you already have my forgiveness.

After all, *Our Journey Together is so Short!*

🌸💖🌸💖🌸💖🌸💖



"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka."

Renungan:
  Joni Eareckson Tada adalah seorang penulis Kristen penyandang disabilitas. Pada tanggal 30 Juli 1967, saat itu ia menyelam ke Teluk Chesapeake di mana ia salah mengira kedalaman airnya. Akibatnya ia mengalami patah tulang tengkuk dan menjadi lumpuh dari pundak ke bawah. Selama 2 tahun masa rehabilitasinya, ia menjadi sangat marah, depresi, meragukan Tuhan, bahkan berpikir untuk bunuh diri. 


Namun akhirnya Tada mencoba menerima kelemahannya. Ia pun mulai belajar untuk melukis dengan menggunakan sebuah kuas di mulutnya, lalu menjual hasil lukisannya. Di juga mulai menulis buku, dan hasilnya luar biasa, hingga saat ini ia telah menulis lebih dari 40 buku. 


  Tada kemudian mulai memperluas jangkauan pelayanannya. Ia banyak berkecimpung dalam pelayanan sosial, khususnya bagi para penyandang disabilitas seperti dirinya. Tada telah menerima banyak sekali penghargaan atas prestasi, pelayanan sosial dan buku-buku yang ditulisnya. Tada juga banyak dianugerahi gelar doktor kehormatan dari berbagai universitas dan sekolah Alkitab ternama di Amerika Serikat.


  Seringkali kita berpikir bahwa sebuah masalah menjadi akhir segalanya. Tetapi sesungguhnya di balik itu semua Tuhan telah menyediakan yang terbaik bagi kita. Karena itu, apa pun yang sedang kita hadapi saat ini, jangan pernah menyerah. 


Tetaplah berharap kepada Tuhan dan lakukanlah apa yang bisa kita lakukan, maka Tuhan akan memberkatinya. 

Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar