Jumat, 16 April 2021

2104172. Jangan Takut tetapi Percayalah kepada Allah yang akan mengirim utusuanNya.

*Joseph Medlicott Scriven,* (10 September 1819 – 10 Agustus 1886) adalah penyair Irlandia yang terkenal karena satu dari 116 puisi (yang dibuat menjadi lagu oleh Charles Crozat Converse ),  "What a Friend We Have in Jesus". Puisi ini dibuat Joseph M.Scriven untuk ibunya yang sakit keras di Irlandia pada tahun 1855, sementara Joseph Scriven sudah bermigrasi ke Woodstock, Ontario, Kanada dari tahun 1845.
Scriven tak menyangka/ bermimpi bahwa puisi/ syairnya menjadi terkenal untuk jutaan umat Kristen di seluruh dunia berkat publikasi surat kabar. Ternyata lagunya ini tidak hanya menghibur ibunya, tetapi turut menyemangati orang-orang lemah dan miskin. Lagu "What a Friend We Have in Jesus" bisa dilihat di youtube.
https://youtu.be/8SCorW9r_Is
*

*Bob Butler* kehilangan kakinya saat terkena ranjau di perang Vietnam tahun 1965. Dua puluh tahun kemudian, Butler sedang bekerja di garasi rumahnya di Arizona, ketika ia mendengar jeritan seorang wanita tetangganya. Kemudian ia menjalankan kursi rodanya menuju rumah tersebut. Tetapi semak-semak membuat kursi rodanya tidak dapat berjalan lebih jauh. Ia memutuskan turun dari kursi rodanya dan mulai merangkak melewati semak-semak tersebut. _"Aku harus ke sana. Tidak peduli betapa sakitnya,"_ katanya kepada dirinya sendiri. Ketika Butler tiba di sebuah kolam renang, dan melihat seorang gadis berusia 3 tahun bernama Stephanie Hanes yang dilahirkan tanpa lengan, tercebur di dalamnya dan berada di dasar kolam.  Butler langsung terjun ke dasar kolam dan mengangkat anak malang itu naik ke permukaan.  Wajahnya membiru, tidak ada denyut nadi dan tidak bernafas. Butler segera melakukan pernafasan buatan untuk membuatnya kembali bernafas. Sementara itu sang ibu menelepon rumah sakit terdekat. Sang Ibu terus menangis,  diliputi perasaan tidak berdaya dan takut kehilangan puterinya untuk selamanya.  Butler dengan tenang meyakinkan si ibu sambil melanjutkan memberikan nafas buatan, _"Jangan khawatir, saya sudah menjadi tangannya untuk keluar dari kolam renang. Kini saya akan menjadi paru-parunya."_ Beberapa menit kemudian gadis kecil itu batuk-batuk, sadar kembali dan mulai menangis. Sang ibu langsung memeluk anaknya dengan penuh perasaan syukur. Sambil tetap memeluk puterinya, ibu itu bertanya kepada Butler, "Bagaimana anda tahu kalau puteriku akan baik-baik saja?" Butler pun menjawab, "Saya tidak tahu. Tapi ketika kaki saya meledak di Vietnam, saya sendirian. Namun saat itu ada seorang gadis kecil Vietnam. Ia berjuang menyeret saya ke desanya. Ia berbisik dalam bahasa Inggris yang terpatah-patah, "Tidak apa-apa. Anda dapat hidup lagi. Saya akan menjadi kaki anda." Kata-kata itulah yang membawa harapan bagi jiwa saya dan saya ingin melakukan hal yang sama untuk Stephanie."
*

*PUISI:*

*Hatiku Bersoraklah dalam Tuhan*
Jujur dalam memuji Tuhan
Dengan kecapi kubersyukur kepada Tuhan
Dengan gambus kubermazmur bagi Tuhan

*Sebab benarlah firman Tuhan*
Segalanya dikerjakan-Nya dengan kesetiaan
Dengan hukum dan keadilan
Bumi penuh kasih setia Tuhan

*Mata Tuhan tertuju kepada mereka*
Yang berharap kasih setia-Nya
Dari maut dilepaskanNya jiwa mereka
Dia memelihara hidup mereka 

#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar