Senin, 13 Oktober 2025

2510142. KISAH NYATA KESABARAN & KEULETAN CHA SA SOON YANG VIRAL DI MEDSOS KORSEL.

KISAH NYATA KESABARAN & KEULETAN CHA SA SOON YANG VIRAL DI MEDSOS KORSEL.


Sejak tahun 2005, Cha Sa-soon, seorang wanita berusia 64 tahun dari Korea Selatan, mengikuti ujian teori mengemudi yang terkenal sulit di negaranya hampir setiap hari. Dan selama lima tahun, Cha gagal sebanyak 960 kali, tetapi Cha tidak pernah menyerah. Tes demi tes, Cha terus mencoba mencurahkan waktu, tenaga, dan lebih dari US$20.000 (setara 320.juta rupiah) untuk biaya ujian. Ia punya mimpi sederhana yaitu mendapatkan SIM agar bisa menjual hasil panen perkebunannya di pasar dan mendapatkan kembali kemandiriannya.

Akhirnya pada tahun 2010, setelah 961 kali mencoba, akhirnya Cha lolos, lulus dengan nilai 60 dari 100. Kemenangan kecil itu memikul makna besar yaitu keteguhan hatinya yang tak tergoyahkan.

Kisahnya menjadi viral, karena menyentuh sisi terdalam dari kemanusiaan yaitu kekuatan dalam diam dan kegigihan untuk pantang menyerah. Sebenarnya Cha Sa-soon tak pernah berniat menginspirasi medsos. Ia tak mengejar sorotan media atau tepuk tangan. Ia hanya ingin bisa menyetir, mengangkut sayurannya ke pasar dengan truk kecil, menempuh jalan hidupnya sendiri dengan tidak tergantung pada orang lain.
Demi hasrat yang menggelora (burning the desire) itu, ia menanggung lima tahun kegagalan. Berusaha satu kali lagi setelah ditolak. Mungkin banyak alasan untuk berhenti, tapi ia tidak melakukannya.

Saat media dari seluruh dunia memuat kisahnya. Perusahaan mobil Korea Selatan memberinya hadiah. Banyak orang mengirimkan surat kekaguman. Baginya hadiah terbesarnya adalah bisa menyetir sendiri ke pasar & tempat lainnya. Duduk di balik kemudi, bukan sebagai penumpang, tetapi sebagai pengemudi jalan hidupnya sendiri.

Sumber lain memberitakan, Cha yang saat ini berusia 85 tahun tinggal di Wanju, sebuah daerah yang jaraknya sekitar 180 kilometer dari Ibu Kota Seoul.

Ia dilahirkan di keluarga petani dengan tujuh anak dan menghabiskan masa kecilnya belajar di sekolah informal malam dan berladang.

Kepada New York Times, Cha mengaku mempunyai keinginan untuk mendapatkan SIM ketika usianya sudah 60 tahun karena merasa iri dengan orang lain yang dapat mengemudi.

"Saya ingin mendapatkan SIM supaya bisa membawa cucu ke kebun binatang," kata Cha.

Cha yang ingin mendapatkan izin mengemudi lantas mendaftarkan diri di sekolah mengemudi Jeonbuk.

Pada awalnya, ia mengikuti ujian SIM sebanyak lima kali dalam seminggu mulai April 2005.

Namun, intensitasnya berkurang menjadi dua kali seminggu dan Cha tidak pernah berhenti sampai lulus ujian SIM.

(Dari berbagai sumber)