Seorang teman bercerita bahwa dia menolak seorang tamu / teman yang mau masuk ke rumahnya dan mau menginap beberapa hari. Tamu itu tidak terima atas penolakan teman saya, sehingga dia menjelek-jelekkan nama teman tersebut, bahkan mengancamnya.
Saat berjumpa, teman saya berkata kepadaku, sambil tersenyum penuh kelembutan, "Bukankah hakku untuk menerima/ menolak tamu di rumahku? Dan bukankah sikapku sudah benar karena ternyata tamu yang kutolak itu adalah pembawa masalah."
Lalu teman saya berkata sambil tertawa, "Bukankah hakku untuk menerima tamu yang menyenangkan hati di rumahku? Dan rasanya prinsipku sudah benar bahwa tamu yang kuterima seharusnya adalah mereka yang menjadi pembawa damai sejahtera dan pembawa kebahagiaan dalam hidupku?"
Sesaat kemudian, saya bertanya kepadanya, "apakah aku adalah teman pembawa masalah atau pembawa damai sejahtera (pembawa kebahagiaan) bagimu ?"
"Menurutmu sendiri, bagaimana ? Kapan2 menginaplah di rumahku." Katanya sambil tertawa tergelak.
#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar