Bullying membuat Aaron Dugmore meninggal.
Aaron Dugmore adalah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang ditemukan tewas tergantung di kamar tidurnya di Birmingham, Inggris. Ibunya Kelly-Marie Dugmore mengatakan beberapa hari sebelum kematian putranya, Aaron pernah mengadukan bahwa ia mengalami bullying dari teman-teman di sekolahnya karena warna kulitnya yang putih. Mereka mengancam Aaron dengan pisau plastik sambil berkata, "Lain kali, ini akan pisau sungguhan."
Aaron ditemukan oleh ibunya telah tergantung di rumahnya sekitar pukul enam sore pada tanggal 11 Februari 2013. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa ada dugaan kuat bahwa Aaron mengalami bullying yang menyebabkan ia frustasi dan akhirnya gantung diri.
Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying dapat membuat seorang anak merasa cemas dan ketakutan, sehingga memengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan membuat mereka menghindari untuk pergi ke sekolah. Dalam kasus yang lebih ekstrem, bullying juga dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, seperti membunuh atau melakukan bunuh diri.
Terkadang tanpa disadari dan disengaja kita pernah melakukan bullying atau ejekan melalui canda terhadap orang lain. Pernahkah kita berpikir ada dampak canda kita bagi orang tersebut? Canda yang sifatnya ejekan dapat berpengaruh terhadap fisik maupun psikis orang yang kita ejek. Dampak fisik bisa berupa sakit kepala dan sakit dada. Sedangkan dampak psikis bisa berupa rendah diri, sulit konsentrasi, sehingga terjadi penurunan nilai akademis, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi bahkan sampai menimbulkan kematian.
Hal ini seharusnya membuat kita sadar bahwa dalam bercanda pun harus ada aturan dan batasnya. Apabila canda kita sudah menyakiti hati orang lain, berarti kita sudah melakukan bullying terhadap orang tersebut. Manusia dapat merasa dihargai dan disanjung dengan kata-kata yang indah dan manis. Tetapi manusia juga dapat merasa dilecehkan dengan kata-kata yang merendahkan. Oleh karena itu berhati-hatilah dalam bercanda. Tuhan memberkati.
(Dod).