*GENERASI EMAS VS GENERASI SAMPAH*
- GENERASI EMAS.
Kemarin malam Indonesia mencetak sejarah, anak2 remaja yg permasalahkan KPAI ini mencetak sejarah, kemarin malam Tim Bulu Tangkis Beregu Campuran Junior Indonesia mencetak sejarah baru dan utk pertama kalinya dalam sejarah memenangi Kejuaraan Dunia Junior Bulu Tangkis atau Piala Suhandinata 2019 yg berlangsung di Kazan, Rusia.
Difinal Tim Indonesia mengalahkan Tim China yg telah memenangkan 5 gelar berturut2 dgn skor meyakinkan 3-1.
Dengan tidak ada disiarkan Live disatu stasiun TV pun, setelah mereka juarapun hanya diberitakan sekali pintas saja di TV, tetapi jika demo disiarkan secara Live terus menerus, sedangkan saya sendiri menonton secara Live Streaming, saya melihat perjuangan anak2 muda ini sungguh luar biasa, mereka semua naik podium untuk menerima medali emas dan piala, bendera Merah Putih dinaikan dan Lagu Indonesia Raya dikumandangkan dan sambil memberi hormat saya melihat beberapa anak menangis haru dan bangga karena membawa nama Indonesia, mengharumkan nama Indonesia, mereka tidak mempermasalahkan satu sama lain agama dan suku apa mereka, yg ada didada mereka adalah Indonesia Raya.
SELAMAT untuk Generasi Emas ini.
Generasi Emas dinegara kita ini sebenarnya banyak adanya dan anak2 ini tdk henti2nya berkarya, berinovasi mengharumkan nama Indonesia, seperti : Olimpiade Matematika, Fisika, Geografhy mendapat medali emas, Kontes Robot dunia mendapat medali emas, 2 siswa SMA di Sulut sulap sabut kelapa jadi kertas tahan air, anak SMA Palangkaraya Kalteng berhasil temukan obat kanker payudara dan masih banyak lagi prestasi, inovasi dari generasi emas ini.
- GENERASI SAMPAH.
Hanya dgn dikasih uang recehan 35-40 ribu anak2 SMA/STM/SMP mau disuruh demo tanpa mereka mengerti demo ttg apa, mereka mau disuruh buat rusuh, melempar batu ke Polisi, dan membakar. Di Makasar sendiri ada pelajar yg dibayar 50 ribu untuk memanah polisi, busur lengkap dgn anak panah.
Anak2 ini setelah diperiksa ada yg positif narkoba, dan mirisnya lagi teryata banyak yg tdk dibayar dan adapula yg kelaparan yg akhirnya Polisi memberi makan mereka dan memulangkan mereka, sementara itu orang tua mereka menangis mencari anaknya yg ikut demo demi uang recehan, jangan tanya kpd anak2 ini apa itu Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, karena mereka telah memilih utk menjadi Generasi perusak negeri ini, menjadi GENERASI SAMPAH.
Untuk menjadi generasi emas dan generasi sampah berada ditangan anak2 ini sendiri yg mana yg akan mereka pilih, orang tua hanya memotivasi, menasehati, meskipun pendidikan awal berasal dari rumah dari orang tua mereka sendiri, tetapi pilihan tetap berada ditangan anak itu sendiri.
Semoga generasi sampah ini hanyalah korban belaka dan bukan pilihan mereka, semoga mereka sadar dan memilih menjadi generasi emas.
_(FB. Rof Sin)_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar