Ada seorang pendeta baru dari jawa yg ditugaskan sebagai misionaris di daerah pedalaman papua, saat pagi hari sedang berdoa, ia didatangi oleh seorang anak kecil yg sedang menangis.
Pendeta : " kamu kenapa? Nak? "
Anak : " anjingku sekarat, Dan hampir mati... Mau tidak bapak mendoakan anjing saya? "
Pendeta itu berpikir sejenak, pikirnya kok disuru mendoakan anjing? Tapi ia melakukannya demi menjadi berkat untuk anak itu.
Pendeta : " baiklah... Dimana anjingmu? "
Si anak menggandeng tangan pak pendeta dengan antusias, lalu menunjuk dimana anjingnya terbaring lemah.
Sang pendeta tidak Ƭªύ mau berdoa apa, lantas ia berkata,
Pendeta: " Nek awakmu kape urip, uripo... Nek kape modar ndang modar! "
Pendeta itu mengatakan kalimat itu berulang", sehingga anak itu berpikir bahwa itu adalah mantra doa kesembuhan. Lalu mulai menghafalkannya Dan mendoakan anjingnya sendiri.
Berberapa hari kemudian anak itu datang ke ƦǜМ̤̈ªћ pendeta itu.
Anak: " pak, anjingku sudah sembuh.. Terimakasih doanya pak.."
Pendeta : " Puji Tuhan, nak! "
Anak : " kenapa pak pendeta tiduran aja? "
Pendeta: " iya, saya meriang berberapa hari ini, nak..."
Anak: " kasihan pak pendeta, Mari saya doakan, doa pak pendeta kemarin ampuh sekali.... ' Nek awakmu kape urip, uripo... Nek kape modar ndang modar!' "
Pendeta :
GüuŮº
˚.
'.
:
:
. \_:'(╱_╱
▿▴▴▲ º ▲▴▴▿
▻..BbƦåggƓ..◅˚
°•ŵĸ\=D/ŵĸ•°=D°•ŵĸ=))ŵĸ•°
Khunaidi Husin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar