Tampilkan postingan dengan label MONEY MANAGEMENT / KEUANGAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MONEY MANAGEMENT / KEUANGAN. Tampilkan semua postingan

Minggu, 26 Februari 2012

APAKAH KONGHUCU MENGERTI DAGANG ?

 
Menyebut nama Kong Hu Cu akan banyak orang Tionghoa mengetahui siapakah Dia? Hampir semua orang akan mengatakan bahwa beliau adalah Nabi. Sejak ribuan tahun lalu ketika zamannya Mencius/Mengzi 孟子(372SM-289SM) maka Kong Hu Cu telah definitif diproklamirkan sebagai Nabi.

Menzi mengatakan bahwa Nabi ada 4 macam. Dan Kong Hu Cu adalah Nabi sepanjang masa (圣之时也 shen zhi shi ye), sekarang dijuluki Nabi Besar Sepanjang Masa. Menurut Pujangga besar Lu Xun 鲁迅 menjuluki Kong Hu Cu sebagai "Nabi Modern"(摩等圣人 mo deng sheng ren). Menzi menjuluki Kong Hu Cu "Nabi Sepanjang Masa 圣之时也 (sheng zhi shi ye)" karena menganggap Nabi ini adalah yang paling dapat menyesuaikan dengan keadaan zaman.

Apakah Kong Hu Cu ini mengerti dagang ?

Untuk bisa mengetahui hal ini baiklah kita buka seklumit kisah ketika Dia masih hidup. Menurut Kitab Sejarah, Kong Hu Cu memiliki seorang murid bernama Zi Gong (子贡). Dia bermarga Duan Mu (端木), bernama Ci賜, 31 tahun lebih muda dari Kong Hu Chu, dan berasal dari Negeri Wei (卫).

Zi Gong adalah sosok kedua yang paling banyak disebut dalam Analect (论语-Lun Yu). Ia adalah salah satu murid terpandai Kong Hu Cu. Ia memiliki bakat dan kemampuan sebagai diplomat, politikus, dan pedagang - bahkan kerap dikatakan sebagai murid Kong Hu Cu yang paling kaya.

Konon, pengembaraan Kong Hu Cu ke berbagai negeri untuk menyebar ajarannya ditunjang oleh Zi Gong. Hubungan Zi Gong dengan gurunya sangat akrab, tetapi kadang agak sembrono atau urakan.
Salah satu semboyan Kong Hu Cu yang terkenal : (仕而忧则学 学而优则仕 shi er you ze xue, xue er you ze shi) yang mempunyai arti kurang lebih " Belajar memupuk ilmu dan membina ahklak untuk menjadi abdi negara, sebagai abdi negara harus tetap belajar memupuk ilmu dan membina ahklak". Untuk semboyan ini banyak ditafsirkan berbagai macam oleh para cendikiawan, tapi yang paling umum dan dianggap lebih mencerminkan artian yang sebenarnya adalah: Belajar untuk meningkatkan kemampuan diri dan pengetahuan serta meningkatkan ahklak diri sendiri untuk menjadi Abdi / Pejabat Negara.

Namun sebagai Pejabat / Abdi Negara, ada sempat harus tetap belajar memupuk ilmu dan tetap meningkatkan ahklak yang baik dan benar." Semboyan ini telah menjadi suatu pegangan oleh kaum terpelajar / scholar atau cendikiawan di Tiongkok kuno, belajar menjadi pandai untuk menjadi "Abdi Negara", sehingga ini menjadi suatu solusi persoalan mereka dari mana datangnya penghasilan mereka, dan kemana mereka harus menuju.

Namun mengapa Kong Hu Cu menyarankan memupuk ilmu untuk menjadi abdi negara? Dan beliau sendiri apakah juga berkeinginan untuk menjadi Abdi / Pejabat Negara? Dan beliau melalui jalan bagaimana untuk menjadi abdi Negara? Kemudian menjadi abdi negara apa tujuannya? Keinginan Kong Hu Cu untuk menjadi Abdi Negara kiranya dapat dilihat dari cuplikan dialogue antara beliau dengan muridnya antara lain Zi Gong 子贡, seperti yang telah dilukiskan dalam Bab terdahulu bahwa Zi Gong adalah salah satu murid Kong Hu Cu yang terpandai dan terkaya. Namun sangat urakan dan juga disayangi oleh sang guru. Pernah suatu ketika dia berdialogue dengan gurunya sebagi berikut:

Zi Gong bertanya kepada Kong Hu Cu: "Guru, andaikata saya memiliki batu giok cantik, apakah harus saya simpan atau saya jual saja? " pertanyaan ini diajukan oleh Zi Gong karena seperti kita ketahui bahwa dia adalah seorang pedagang, dan terkaya diantara murid-murid Kong Hu Cu, jadi tidak heran jika pertanyaaannya juga menyangkut kehal-hal yang bertalian dengan dagang.
Tapi perlu diketahui juga dalam tanya jawab antara murid-murid dan Kong Hu Cu yang tercatat dalam Analeks, selalu mempunyai arti kiasan yang mengadung makna lebih luas. Pernah juga Zi Gong bertanya: "Miskin namun tidak kere, kaya namun tidak sombong, bagaimana?" (贫而无谄 富而无骄 pin er wu can, fu er wu jiao). Arti dari pertanyaan ini adalah seorang walaupun sangat miskin, tapi jangan inferioriti atau merasa rendah diri, lebih-lebih jangan berusaha untuk menjilat-jilat orang kaya.

Sebaliknya walaupun kaya tetapi jangan sombong dan meremehkan orang miskin. Dalam artian sekarang yang miskin tidak perlu minder dan tidak rendah diri, tapi yang kaya tidak sombong dan omong besar serta pamer kekayaan.

Kong Hu Cu menjawab; "Bagus-bagus" tapi beliau menambahkan "walaupun miskin tapi harus tetap optimis dan lapang hati, dan tidak sedih, walaupun menjadi kaya tapi tetap rendah hati tidak sombong serta sopan. (未若贫而乐 富而好礼者也 wei ruo pin er le, fu er hao li zhe ye) (论语 :学而)".

Pernyataan ini akan lebih setingkat lebih tinggi dari pernyataan muridnya. Walaupun miskin tapi tetap berhati senang dan tidak sedih, walaupun dirinya kaya tapi sangat sopan. Zi Gong bertanya lagi:" Dalam Shi Jing 詩经(Buku tentang Puisi) ada dinyatakan: Kita harus seperti memperlakukan gading yang harus diolah dan digosok terus menerus agar licin dan mengkilap, atau seperti batu pualam yang perlu diukir dan digosok terus menerus agar menjadi mengkilap dan menjadi barang berharga. ("诗云" 如切如磋 如琢如磨 其斯之为与 (论语 :学而) Artinya kita harus memperlakukan diri kita seperti memperlakukan gading dan batu pualam, diukir dan digosok hingga mengkilap.

Dengan kata lain kita harus mengolah diri kita sendiri menjadi lebih pandai agar lebih berharga dalam masyarakat. Maka kaitannya dengan (贫而无谄 富而无骄 pin er wu can, fu er wu jiao), Miskin namun tidak kere, kaya namun tidak sombong, mempunyai arti hindarilah perbuatan-perbuatan yang tidak patut.

Suatu yang dianggap tidak patut janganlah dilakukan, dan kita harus melakukan apa yang patut dilakukan, untuk menghindari melakukan sesuatu yang tidak patut dilakukan. (而贫而乐 富而好礼 er pin er le, fu er hao li). Mendengar pernyataan muridnya ini, Kong Hu Cu sangat senang dan memuji Zi Gong bahwa dia benar-benar pandai.

Maka untuk menjawab pertanyaan muridnya, apakah jika dia mempunyai batu giok cantik harus disimpan atau dijual, perumpamaan "batu giok" disini adalah seorang terpelajar, seorang berbakat, orang pandai, atau orang bijak, apakah harus menjadi petapa mengasingkan diri, atau menjadi Pejabat / abdi Negara? Jawaban Kong Hu Cu ; "Jual! Jual! Justru saya justru menunggu harga tinggi untuk dijual"( 沽之哉 沽之哉 吾待贾者也 gu zhi zai, gu zhi zhai, wu dai jia zhe ye ).

Dalam pengertian ini memang Kong Hu Cu menghendaki seorang terpelajar untuk menjadi abdi negara. Pribahasa Tiongkok yang mengatakan " Pedang pusaka menambah kehebatan sang pendekar, barang dijual kepada orang yang mengerti barang." (宝刀赠烈士,货卖与识家 bao dao zeng lie si, hao mai yu shi jia).
Maka bagi Kong Hu Cu mengerti akan barang dan harga tinggi adalah sangat penting. Tapi pada prinsipnya Kong Hu Cu setuju harus dijual dengan harga tinggi kepada pihak yang mengerti barang.

Kong Hu Cu ingin menjadi Pejabat dan Abdi Negara dengan berprinsip, bahwa boleh menjadi pejabat dan menjadi kaya, tetapi haruslah dengan cara yang halal, tidak dengan korupsi atau dengan menyalah gunakan wewenang dan melacurkan jabatannya.
Maka dua prinsip dasar dari Kong Hu Cu untuk menjadi Pejabat Negara adalah:
Sistim politik yang baik ( Kondisi berkeadilan sosial ) (天下有道 tian xia you dao)
Diperoleh atau didapatkan dengan halal. (取之有道 qi zhi you dao)

Beliau memang berkeinginan menjadi pejabat tapi tidak dengan berkolusi dengan pejabat, apa lagi dengan merengek-rengek dan menjilat pejabat untuk mendapatkan jabatan. Jika memang ingin jabatan maka harus dengan cara yang terhormat dan elegan, anda mengundang maka saya akan menerimanya.
Beliau berkata: "Menjadi kaya dan berpangkat tinggi adalah idaman semua orang, tapi jika didapat dengan cara yang tidak halal, kita kaum terpeljar / intelektual dan orang bijak harus menolak, lebih baik menjadi miskin saja. Memang miskin dan hidup susah, bukan idaman dan yang diinginkan semua orang, tapi jika harus hidup susah dan miskin harus bisa menerimanya, tidak harus dengan cara busuk dan jahat untuk merubah keadaan menjadi kaya.
Saya lebih memilih hidup susah dan miskin daripada untuk berbuat busuk dan jahat untuk menjadi kaya dan berpangkat.
(富与贵 是人之所欲也 不以其道得之 不处也 fu yu gue, shi ren zhi shuo yi ye, bu chu ye)
(贫与贱 是人之所恶也 不其道得之 不去也 《论语 里仁》 ping yu qian, shi ren zhi shuo erk ye, bu qi dao de zhi, bu qi ye).


Ada moto terkenal dikalangan Tionghoa yang diajarkan Kong Hu Cu: Semua orang ingin menjadi kaya, tapi harus didapat dengan cara halal. (君子爱财 取之有道 jun zi ai cai, qi zhi you dao) Inilah salah satu ajaran Kong Hu Cu yang abadi, ajaran ini tidak lengkang ribuan tahun, hingga kini masih dianggap suatu etika yang harus dianut oleh kaum budiman dunia sepanjang masa.

[Sucahya Tjoa, Jakarta, Tionghoanews]

Rabu, 08 Februari 2012

4 Money Management.

MONEY MANAGEMENT ==

(1) JANGAN MENGATUR KEUANGAN SESUAI GAYA HIDUP ANDA. ATUR GAYA HIDUP SESUAI KEUANGAN ANDA.

Pertandingan dalam hidup ini adalah "memiliki lebih" dari yang lain. Ini pertandingan yang melelahkan, karena selalu ada orang yang "lebih" dari kita.

(2) SIMPLIFY : BUKAN "BAGAIMANA SAYA BISA DAPAT LEBIH LAGI" MELAINKAN "APA YANG BISA SAYA KURANGI."

Di Jepang tempat tinggal sangat sempit, tidak jarang ruang bermain, diubah menjadi ruang makan, lalu menjadi ruang tidur. Karena itu, orang tidak bisa membawa banyak barang ke rumah, walaupun mereka sanggup membelinya. Pertanyaan penting sebelum membeli barang: "Apakah saya bisa hidup tanpa barang ini?" Bila jawabannya "Ya", sudah pasti barang itu tidak dibeli.

(3) HEMAT TAPI JANGAN PELIT.

Hemat berarti menggunakan sesedikit mungkin untuk memenuhi kebutuhan
diri kita, supaya ada yang bisa saya berikan bagi orang lain. Pelit berarti menyimpan apa yang seharusnya dibagikan pada orang lain, supaya diri kita memiliki lebih. Bagus bila kita hemat, tapi jangan pelit.

Ingat ! ! Salurkan Rezeki yang kau dapat Agar Tuhan bisa mengisi kembali Gelas Rezeki mu.

(4) CUKUPKAN DENGAN APA YANG ADA

Seorang konglomerat ditanya, "Kapan Anda merasa cukup?" Jawabnya "Sedikit lagi", tidak pernah selesai. Belajar hidup dengan apa yang ada. Belajar memberi, bukan menumpuk lebih lagi. Bersyukur dengan apa yang kita miliki, bukan menggerutu karena apa yang belum didapatkan.

MEMANG BAIK MEMILIKI UANG DI TANGAN, TAPI JANGAN ANDA SIMPAN DIDALAM HATI.
WASPADALAH !!!
Jangan sampai terjadi di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Sabtu, 04 Februari 2012

5 Rahasia orang Sukses

Psikolog umumnya setuju bahwa kemampuan mengontrol diri adalah kunci dari  perasaan bahagia, percaya diri, kekuasaan, dan kesejahteraan pribadi. Kemampuan mengontrol diri hanya mungkin tercapai jika Anda berlatih keterampilan manajemen waktu dengan sangat baik. Waktu adalah sumber daya paling berharga.
Berikut ini beberapa tips untuk membantu mengelola hari-hari Anda:

1. Menetapkan Tujuan Spesifik
Stephen Covey berbicara tentang prinsip memulai dengan berpikir mendalam, yaitu di mana Anda harus memiliki visi hasil yang jelas sebelum memulai setiap tugas. Ketika bermain golf, Tiger Woods selalu membayangkan setiap tembakannya sebelum ia mengayunkan tongkat golf.

Miliki strategi dan rencanakan tujuan untuk mengisi hari Anda. Ketika Anda akan memulai aktivitas setiap pagi, berpikirlah tentang tiga tujuan paling penting untuk hari itu, sembari menghubungkannya dengan tujuan mingguan, bulanan dan tahunan.
Berikut tips untuk menetapkan cita-cita: sesuatu yang Anda inginkan, harus cukup menggairahkan Anda, namun cukup realistis untuk dapat dicapai. Menurut guru manajemen, Brian Tracy: Anda harus merasa seolah-olah hanya memiliki kesempatan 50 persen untuk mencapai tujuan Anda.

2. Membuat Blok Waktu
Belajar untuk melindungi waktu Anda dan mengatakan "tidak" saat diinterupsi. Membuat blok waktu agar dapat fokus pada kegiatan yang ingin segera Anda selesaikan. Matikan semua perangkat teknologi selama 60 menit sehari dan fokus melakukan pekerjaan yang terpenting.
Dalam menangani proyek-proyek penting, yang diperlukan adalah fokus dan dedikasi penuh dari Anda; membuat blok waktu di mana Anda tidak akan terganggu oleh telepon, email, dan pertemuan, akan membantu Anda menyelesaikan tugas penting yang ingin dicapai. Beberapa orang mengalokasikan periode waktu tertentu, 30-60 menit  setiap hari untuk berlatih.

Banyak orang membaca buku-buku terkenal 15 menit setiap malam sebelum beristirahat. Kunci sukses metode bekerja di segmen waktu tertentu adalah merencanakan hari Anda di muka, dan jadwal khusus dalam jangka waktu tetap untuk aktivitas atau tugas tertentu.
Tidak segera menanggapi setiap email terkecuali sangat mendesak dan penting. Meskipun setiap email mungkin membutuhkan hanya beberapa menit untuk menulis dan mengirim, jika semua menit terakumulasi akhirnya mengurangi perhatian, energi, dan fokus Anda, sehingga menyebabkan pikiran Anda merasa berkecamuk, seolah-olah Anda memiliki seratus hal-hal yang perlu dilakukan sekarang.
Richard Branson, pendiri Virgin Group, perusahaan Inggris yang memiliki 400 anak perusahaan, hanya memeriksa Blackberry-nya tiga kali sehari. Sebuah studi di Microsoft menunjukkan bahwa perhatian berkecamuk akan mengakibatkan penurunan produktivitas. Satu kelompok penelitian menunjukkan bahwa kita memiliki lebih dari empat interupsi per jam. Studi menunjukkan bahwa 40 persen tugas yang diinterupsi tidak akan dilanjutkan kembali setelah gangguan.

3. Beristirahat di Antara Jam Kerja
Pertama, bekerja dalam siklus 90 menitan. Banyak penelitian ilmiah sekarang mengonfirmasikan bahwa pekerjaan yang optimal berbanding dengan istirahat. Kedua, mengambil sehari dalam seminggu sebagai hari pemulihan lengkap untuk mengisi bahan bakar dan regenerasi (yang berarti tidak ada email, tidak ada panggilan telepon dan pekerjaan).
Leonardo da Vinci cenderung mengambil tidur siang pendek saat bekerja pada Kapel Sistina, hal ini bertentangan dengan keinginan orang yang mempekerjakannya. Dia merespon dengan mengatakan bahwa ia dapat mencapai hasil lebih dengan bekerja kurang.
Para atlet top menghabiskan 80% dari waktu musim libur dalam setahun mereka, sebagai persiapan memperoleh energi maksimal dalam waktu yang sangat pendek dan intens. Atlet membangun kapasitas mereka dengan memacu otot-otot melampaui kapasitasnya saat itu, kemudian memulihkan dan membangunnya kembali.
Di sisi lain, kebanyakan orang di dunia usaha menghabiskan 95 persen waktu mereka dengan mengeluarkan energi di tempat kerja dan mendapatkan libur hanya beberapa minggu per tahun. Jika Anda tidak beristirahat dan memulihkan diri, maka tidak akan bisa meningkatkan kapasitas Anda, dan akan berlaku hukum penurunan hasil pada kinerja Anda, baik energi maupun produktivitasnya.

4. Fokus pada Prioritas
Terus mengingatkan diri sendiri tentang hukum 80/20, yakni dari 20 persen yang Anda lakukan, akan menghasilkan sebesar 80 persen. Mengetahui pekerjaan apa yang membawa hasil maksimal, dan kemudian fokus pada kegiatan dan proyek-proyek yang akan berkontribusi terhadap keberhasilan terbesar. Memahami perbedaan antara sesuatu yang mendesak dan aktivitas penting, sehingga tidak hanya akan membuat Anda lebih produktif, tetapi akan secara drastis mengurangi tingkat stres Anda.

Sebuah masalah dapat jadi mendesak dan penting (tugas penting dengan batas waktu), mendesak tetapi tidak penting (misalnya panggilan telemarketing), penting tapi tidak mendesak (proyek besar yang Anda kerjakan), atau tidak ada pekerjaan (menelusuri internet). Kita perlu mengembangkan kemampuan cepat untuk mengidentifikasi interupsi mendesak dan penting yang perlu segera ditangani, serta sisihkan sisa tugas untuk ditangani secara berkala ketika mereka tidak lagi mengganggu kita dari tugas-tugas yang menjadi fokus untuk diselesaikan.

5. Tangani Tugas Tersulit Saat Pikiran Jernih
Beberapa orang menemukan bahwa mereka lebih merasa jernih dan energik di pagi hari atau setelah makan siang. Waktu apa pun itu, lakukan tugas yang paling sulit di saat itu. Gunakan waktu tersebut untuk mempermudah tugas Anda. Dengan menangani tugas tersulit Anda saat berada dalam kondisi terbaik, Anda akan lebih jadi efektif dan efisien dalam menyelesaikannya.

Apabila waktu paling efektif Anda di pagi hari, selesaikanlah  tugas Anda yang paling penting terlebih dulu. Ini akan memberikan kemenangan psikologis, yang efektif mendorong aktivitas pada hari itu. Jadwalkan kegiatan dan tugas biasa di hari itu, ketika Anda merasa kurang efektif dan was-was.
Terburu-buru dalam melakukan pekerjaan penting, atau bahkan lebih baik mendelegasikannya pada orang lain. Begitu sering kita menghabiskan terlalu banyak waktu yang tidak penting. Seorang investor jenius, Warren Buffett, suka berkata, "Apa yang tidak layak dilakukan bernilai tidak baik."
[Priscillia Kang / Jakarta]

Rabu, 25 Januari 2012

Materi

Kekayaan materi di dunia ini sangatlah terbatas. Namun keinginan manusia untuk memiliki kekayaan materi tidak terbatas. Walaupun semua orang awam mengetahui kebenaran dari kata " kata:

"Orang yang selalu merasa puas akan selalu bahagia", akan tetapi orang bijak yang berhati hambar bagai air masih sangat sedikit.
Seseorang jika ingin hidup bahagia dengan wajar dan bebas, menghambarkan keinginan dirinya sendiri adalah merupakan suatu kebijaksanaan yang mutlak dimiliki.

Menurut dongeng, dahulu kala ada seorang dewa yang turun untuk berjalan " jalan ke dunia fana ini. Kebetulan ia bertemu dengan seorang manusia yang juga sedang berjalan kaki, lalu ia berjalan bersama dengan manusia ini.

Setelah berjalan beberapa saat lamanya, di tengah perjalanan di manusia ini mendadak merasa haus. Dia tidak tahu bahwa teman seperjalanannya ini adalah seorang dewa, hanya terlihat di pinggangnya tergantung sebuah labu (jaman dulu labu dikosongkan isinya lalu dikeringkan dan dijadikan sebagai tempat mengisi air).

Lalu dia bertanya, "Di dalam labu Anda ini apakah berisi air?" Dewa itu melepaskan labu itu dari pinggangnya sambil menjawab, "Tentu, labu ini terisi penuh dengan air, minumlah jika Anda mau. Silahkan minum!"

Manusia biasa tersebut setelah minum air dari dalam labu, tidak hanya sudah merasa tidak haus lagi, tapi juga merasakan dirinya penuh dengan vitalitas. Keletihan dalam perjalanan serasa hilang semuanya.

Sesaat kemudian, manusia biasa tersebut mendadak mendapatkan ide yang fantastis, dia melihat labu itu dan berkata, "Jika dalam labu Anda ini berisi arak, alangkah baiknya!"

Dewa itu pun tertawa dan berkata kepadanya sambil menggo-yang-goyangkan labu itu, "Di da-lam labu ini adalah arak! Jika An-da ingin minum, minumlah!" Ma-nusia biasa itu dengan setengah percaya menerima labu itu, dan se-telah diminumnya, dia mendapati bahwa air yang tadi ada di dalam labu itu telah berubah menjadi arak yang wangi dan murni.

Manusia biasa itu sangat takjub, di dalam hati dia berpikir, saya pasti telah bertemu dengan dewa. Jika tidak, mana mungkin bisa mendapatkan apa saja yang diinginkan? Manusia biasa itu mera-sa bahwa kesempatan ini tidak bo-leh disia-siakan begitu saja, seharusnya permintaan dirinya itu di-tingkatkan lebih tinggi dan lebih banyak lagi.

Dia lalu berkata lagi kepada sang dewa, "Alangkah baiknya jika di dalam labu Anda ini jika diisi pil dewa yang bisa membuat manusia panjang umur!"

Setelah mendengar perkataan manusia biasa itu, sang dewa tertawa sambil membuka tutup labu itu. Manusia biasa mengira sang dewa akan mengeluarkan pil dewa dan memasukkannya ke dalam mulutnya, maka dia menanti de-ngan membuka mulutnya lebar " lebar. Tidak disangka, sang dewa tidak mengeluarkan apa pun, ia ha-nya menggoyang-goyangkan labu-nya itu lalu hilang tanpa bekas.

Seorang sastrawan Rusia yang bernama Kreiloff pernah berkata di dalam cerita perumpamaannya, "Orang yang tamak selalu ingin mendapatkan semuanya, tapi a-khirnya akan kehilangan kesemua-nya."

Orang yang serakah tak kenal puas dan tidak mengetahui cara untuk mengendalikan keinginan-nya, selalu mengejar dengan mem-babi buta, akhirnya pasti akan memperhatikan yang satu tetapi melalaikan yang lainnya.

Orang bijak yang berhati hambar bagai air pasti mengerti prinsip "Tanpa memohon, dengan sendiri-nya akan mendapatkan", akan dengan mudah dan santainya dapat mewujudkan lebih banyak lagi dari yang diharapkan.
[Liana Ng / Jakarta]