Suatu ketika, Dani pergi ke sebuah perusahaan untuk melamar pekerjaan, saat menunggu interview di kantor itu, kebetulan melihat seorang pekerja pada perusahaan tersebut sedang memindahkan setumpuk dokumen ke tempat lain, dikarenakan nalurinya yang merasa senang membantu orang, Dani segera berdiri membantunya membukakan pintu, pekerja itu merasa sangat berterima kasih dan tersenyum kepada Dani, menyatakan terima kasih.
Ternyata hasil dari interview menunjukkan Dani tidak diterima karena tinggi badannya tidak mencukupi. Sudah pasti dari wajahnya ia terlihat kecewa, ketika akan pergi meninggalkan kantor tersebut, pekerja tadi yang memindahkan dokumen memanggilnya, setelah menanyakan keadaan yang sebenarnya, menyuruhnya menunggu sebentar, kemudian ia berjalan menuju ke ruang direktur.
Tidak lama kemudian, pekerja itu keluar dari ruang direktur, dan dengan wajah berseri berkata kepada Dani: "Anda dipanggil direktur." Dani merasa bingung, tidak tahu rencana apa yang tersembunyi di dalam benak orang ini. Direktur memberi salam pada Dani dengan sangat antusias dan berkata: "Selamat, setelah melalui pertimbangan kembali, kami memutuskan menerimamu!"
Belakangan, Dani baru tahu, pekerja itu adalah sekretaris direktur, waktu itu sedang menuju ke ruang arsip memindahkan dokumen, namun keluar-masuk beberapa kali, puluhan pelamar yang sedang menunggu di tempat itu, semuanya hanya memandangnya membuka dan menutup pintu dengan sukarnya, sampai-sampai tidak ada yang berinisiatif untuk bangkit berdiri membantunya. Hanya Dani yang datangnya paling akhir melihat keadaan yang demikian segera membantunya. Maka, begitu sekretaris melaporkan kepada direktur keadaan yang sebenarnya, direktur dengan cepat merasa sangat terkesan.
Sekarang ini merupakan sebuah zaman yang berdasarkan kemampuan dan persyaratan ketat untuk meraih sesuap nasi, namun ketekunan, budi pekerti yang baik untuk membantu orang lain dengan senang hati semuanya tidak boleh diabaikan sampai kapan pun.
Di luar dugaan, dalam hal ini Dani telah melakukan sebuah pekerjaan yang baik, telah membuktikan pepatah: "Tidak boleh menganggap remeh hal yang sepele, pengorbanan pasti ada hikmahnya (balasan)." Sebuah hal, mungkin karena membantu tanpa disengaja, mungkin hanya karena jasa bantuan, namun siapa tahu dapat memberi Anda sebuah keberuntungan hidup.
[Lenna Wang / Samarinda]
Khunaidi Husin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar