Perancang Busana Jason Wu belum lama menjelang melakukan kunjungan singkat ke kampung halamannya di Taiwan, dia mempertalikan hubungan kesuksesannya dengan budaya orang Taiwan yang melekat pada dirinya.
Dalam sebuah wawancara di Weekly Journal yang dibawakan oleh Ma Ying Jiu, Presiden Taiwan, perancang busana Jason Wu mendiskusikan tentang seni dan desain, yang beritanya juga dimuat di situs Kantor Kepresidenan. Sang desainer bercerita mengenai kesuksesannya. "Kami sangat efisien dan pekerja keras, dan itu adalah karakter dari orang-orang Taiwan."
Wawancara yang berjudul "Berani untuk Bermimpi dan Membuatnya Nyata" mengundang sang desainer juga Presiden Ma untuk berbagi pandangan mengenai kebudayaan dan industri kreatif.
Sang Presiden memulai pembicaraannya dengan topik bergesernya fokus industri pakaian ke negara-negara Asia, mengatakan bahwa pencapaian Wu, yang sangat berkesan di kalangan anak muda di Taiwan, bukanlah jerih payah Wu semata, namun kesuksesannya itu sebagian besar berkat dukungan dari orang tua Wu. Hal ini menginspirasi sang Presiden untuk berkomentar bahwa untuk bisa membuat industri menjadi maju, Taiwan tidak hanya perlu mengembangkan bakat-bakat seperti yang dimiliki Wu, tetapi juga memerlukan para orangtua seperti orangtua Wu.
Wu mengatakan kesuksesannya diperoleh berkat keluarganya, dimana Wu berkata, bahwa keluarganya mengenal perjalanan karirnya lebih baik daripada dia sendiri dan memberikannya begitu banyak dukungan untuk menggapai impiannya.
"Saya berharap saya bisa menjadi sebuah contoh yang positif – untuk menunjukkan kepada orang-orang Taiwan bahwa 'perancang busana' bisa menjadi sebuah karir yang menjanjikan."
Wu juga menghubungkan kesuksesannya itu dengan etika kerja dirinya. Orang-orang Taiwan adalah pekerja paling keras yang pernah dia temui, "Bahkan seorang pemilik toko bahan makanan kecil saja bekerja siang dan malam."
Itu juga merupakan salah satu kunci utama bagaimana dia bisa menjalankan bisnisnya dan bagaimana dia bisa bekerja dan membawa dirinya mencapai kesuksesan dalam waktu yang begitu singkat. "Kami sangat efisien dan pekerja keras, rendah hati dan sangat tekun. Saya rasa semua itu adalah karakter dari orang-orang Taiwan."
Ketika ditanya bagaimana cara menjadi seorang desainer yang handal, Wu menjawab, "Jangan membatasi diri Anda. Alasan untuk menjadi seorang desainer yang handal adalah karena saya mampu berpikir dan mengeskplorasi apa saja yang diperlukan untuk bisa menjadi seorang desainer yang baik. Semua perjalanan, pendidikan dan dukungan yang saya dapatkan telah membentuk siapa diri saya sekarang."
Wu menambahkan, "Masuk ke dalam industri pakaian sangatlah sulit. Tetapi orang-orang di sekitar Anda justru terus mengatakan bahwa Anda tidak akan berhasil. Anda harus memercayai diri anda sendiri. Satu hal yang saya pelajari dari masa kecil adalah jerih payah Anda akan ada hasilnya." Itu adalah moto yang Wu ikuti.
Kesimpulan sang Presiden dari pembicaraan tersebut ditujukan pada topik kebudayaan dan industri kreatif Taiwan yang berbunyi – untuk bersaing di kancah internasional begitu juga untuk memiliki koneksi yang luas dengan dunia fesyen, negara Taiwan perlu mendayagunakan secara penuh semua sumber daya dan membuat orang-orang Taiwan berperan penuh dalam mengembangkan kreatifitas dan mengembangkan warisan budaya Taiwan yang unik kepada dunia.
Wu menjadi terkenal dalam waktu singkat karena sebuah gaun malam yang dia rancang bagi ibu negara Amerika Serikat (America first lady) saat acara pelantikan Presiden Obama. Ibu negara Taiwan juga memakai rancangannya pada perayaan Hari Nasional tahun lalu.
[Tionghoanews.com]
Khunaidi Husin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar