Gonorrhea atau kencing nanah mulai menjadi ancaman karena semakin kebal terhadap obat-obatan. Baru-baru ini, strain atau jenis terbaru dari kuman ini diketahui sudah kebal terhadap satu-satunya antibiotik yang tersisa yakni sefalosforin.
Di Norwegia, 2 pria heteroseksual terinfeksi kuman gonorrhea dan tidak sembuh dengan pemberian antibiotik terbaru. Sementara di Jepang, seorang pekerja seks positif terinfeksi HO41, strain atau jenis terbaru kuman gonorrhea yang tidak mempan dengan obat apapun.
Beberapa kasus ini dilaporkan dalam konferensi International Society for Sexually Transmitted Disease Research yang berlangsung di Quebec, Kanada. Munculnya kasus-kasus tersebut memicu kekharatiran, bahwa kuman gonorrhea telah berevolusi menjadi hyperbug, istilah untuk kuman yang lebih bandel dari sekedar superbug.
Jenis terbaru kuman yang kebal segala jenis antibiotik ini hingga kini memang belum ditemukan di Amerika Serikat. Namun sebagai negara dengan tingkat infeksi gonorrhea sangat tinggi, Center for Disease Control and Prevention (CDC) mulai mengkampanyekan pencegahan dengan memakai kondom.
Dalam 10 tahun treakhir, tiap tahun ada sekitar 5.400 hingga 6.500 pria yang dirawat karena terinfeksi gonorrhea di 30 kota di seluruh Amerika Serikat. Dari angka tersebut, kasus yang sulit diobati jumlahnya makin banyak dari sekitar 0,2 persen pada tahun 2000 menjadi 1,4 persen di tahun 2010.
"Sejak tahun 2009 dan 2010 kita selalu butuh antibiotik dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk mengobati gonorrhea. Ini berarti ancaman resistensi terhadap obat terakhir yang kita punya sudah ada di depan mata," ungkap Robert D Kirkcaldy dari CDC seperti dikutip dari NYTimes, Rabu (13/7/2011).
Kondisi yang sama pernah terjadi tahun 1970-an dan 1980-an, ketika kuman gonorrhea mulai menunjukkan resistensi terhadap penisilin dan tetrasiklin. Kini kuman gonorrhea tak cuma kebal pada kedua obat ini, tetapi juga antibiotika mutakhir seperti siprofloksasin.
[Rosvina Ang, Palu,]
Di Norwegia, 2 pria heteroseksual terinfeksi kuman gonorrhea dan tidak sembuh dengan pemberian antibiotik terbaru. Sementara di Jepang, seorang pekerja seks positif terinfeksi HO41, strain atau jenis terbaru kuman gonorrhea yang tidak mempan dengan obat apapun.
Beberapa kasus ini dilaporkan dalam konferensi International Society for Sexually Transmitted Disease Research yang berlangsung di Quebec, Kanada. Munculnya kasus-kasus tersebut memicu kekharatiran, bahwa kuman gonorrhea telah berevolusi menjadi hyperbug, istilah untuk kuman yang lebih bandel dari sekedar superbug.
Jenis terbaru kuman yang kebal segala jenis antibiotik ini hingga kini memang belum ditemukan di Amerika Serikat. Namun sebagai negara dengan tingkat infeksi gonorrhea sangat tinggi, Center for Disease Control and Prevention (CDC) mulai mengkampanyekan pencegahan dengan memakai kondom.
Dalam 10 tahun treakhir, tiap tahun ada sekitar 5.400 hingga 6.500 pria yang dirawat karena terinfeksi gonorrhea di 30 kota di seluruh Amerika Serikat. Dari angka tersebut, kasus yang sulit diobati jumlahnya makin banyak dari sekitar 0,2 persen pada tahun 2000 menjadi 1,4 persen di tahun 2010.
"Sejak tahun 2009 dan 2010 kita selalu butuh antibiotik dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk mengobati gonorrhea. Ini berarti ancaman resistensi terhadap obat terakhir yang kita punya sudah ada di depan mata," ungkap Robert D Kirkcaldy dari CDC seperti dikutip dari NYTimes, Rabu (13/7/2011).
Kondisi yang sama pernah terjadi tahun 1970-an dan 1980-an, ketika kuman gonorrhea mulai menunjukkan resistensi terhadap penisilin dan tetrasiklin. Kini kuman gonorrhea tak cuma kebal pada kedua obat ini, tetapi juga antibiotika mutakhir seperti siprofloksasin.
[Rosvina Ang, Palu,]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar